Asslamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Dua belas hari telah berlalu sejak peneroran yang terjadi terhadap umat Muslim di New Delhi, India.
Dua Maret 2020 telah tercatat 48 korban tewas dan 200 orang lebih luka-luka akibat serangan teror dari pemerintah dan kaum ekstrimis Hindu India. Bagian timur laut New Delhi terkena dampak paling besar ketika para perusuh menyerbu dan membakar habis masjid, rumah, sekolah, dan took milik kaum Muslim India. Akibat serangan tersebut, tak sedikit Para umat Muslim hingga penduduk netral lainnya dengan terpaksa harus mengungsi, mencari area tempat amat.
Dr. Zakir Naik, salah satu tokoh Islam populer dunia telah membuat pernyataan sikap, terkait kasus penindasan saudara seiman kita, muslim india. Beliau mengatakan :
“Sudara-saudari muslim kami di Delhi, India telah disiksa, dibunuh, dan dilecehkan secara seksual karena mengadakan protest damai terhadap undang-undang amandemen kewarganegaraan yang tidak adil. Orang-orang muslim dipukul sampai wajah mereka berlumuran darah tanpa bisa dikenali, dan dipaksa untuk meneriakkan slogan-slogan hindu ketika mereka berbaring di tanah, menggeliat kesakitan. Video-video kekejaman telah muncul, menunjukkan bahwa penganiayaan, pada kenyataannya, disetujui oleh negara. Gerombolan pria hindu terlihat melemparkan batu ke arah warga muslim mereka, dibantu oleh polisi, dan mencambuk mereka tanpa ampun. Sementara teriakan ‘Jai Sri Ram!’ bergema di udara. Bau kekerasan ada dimana-mana. Lebih dari 20 muslim telah terbunuh, dengan korban tewas terus menerus bertambah, dan lebih dari 100 lainnya terluka oleh peluru. Tidak berlebihan untuk menyebut ini sebagai pembantaian yang diatur pemerintah. Negara berusaha menghancurkan keharmonisan selama puluhan tahun antara umat Hindu dan umat Muslim di India. Tetapi dengan beberapa warga Hindu yang tidak berprasangka berdiri dalam solidaritas dengan Muslim yang teraniaya, rencana ini menjadi boomerang. Orang-orang dari semua Agama dan etnis berkumpul untuk mengutuk kekerasan yang tidak masuk akal ini. Seorang wanita Muslim Hamil ditemukan terbaring tak sadarkan diri di tanah. Tubuhnya berlumuran darah, setelah dipukul oleh polisi saat dalam perjalanan untuk menjemput putrinya dari sekolah. Seorang ibu dipaksa untuk menonton sementara massa membakar rumahnya, dengan bayinya yang berusia Sembilan bulan di dalam. Jeritan kesedihannya akan terus bergema di atas sisa-sisa anaknya yang hangus. ”
Source : IndonesiaMuda.Official (Instagram), 27 Februari 2020.